Wednesday

No.2 - Is'ra dan Mikraj Rasulullah ﷺ

 

Grafik Illustrasi, hanya Allahﷻ yang Maha Mengatahui atas perkara yang ghaib. Sila terus membaca
dan ikut rantaian capaian tentang bahas lanjut peristiwa Is'ra dan Mi'raj.

Perjalanan Rasulullah ﷺ ke langit: 'Mi'raaj' berlaku di Makkah. Peristiwa indah ini berlaku setahun sebelum penghijrahan Rasulullah  dari Makkah ke Madinah. Malaikat Jibrail as (Jibril) datang pada malam hari, bertemu dengan  Rasulullah  dan membawanya ke 'Masjid-ui-Aqsa' di Baitul Maqdis dengan Buraq (binatang seperti kuda). Rasulullah  menemui beberapa Nabi as di sana dan memimpin solat. Setelah itu Malaikat Jibrail as memimpin Rasulullah  untuk naik ke lapisan langit yang berlainan di mana dia bertemu dengan beberapa Nabi-Nabi as  yang dimuliakan dan memerhatikan Syurga dan Neraka. Setelah itu Rasulullah  naik dan naik ke ke atas kepada Allah Rabul Jalalluh, yang memberkati, mengeluarkan beberapa petunjuk dan lima kali 'shalat' diwajibkan. Setelah itu Rasulullah ﷺ turun ke Baitul Maqdis dan kembali ke Makkah {Mak'kah) dengan selamat dan sihat. Al-Quran menyebutkannya dengan kata-kata berikut: 



"Maha Suci Dia yang menjadikan hamba-Nya pergi pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjid paling jauh yang kawasannya Kami telah memberkati, supaya Kami menunjukkan kepadanya beberapa tanda-tanda Kami. Dialah yang Mendengar, Yang Melihat '. 

{Q 17: 1).

Dari ayat ini, kita sampai pada kesimpulan bahawa Rasulullah ﷺ  keturunan baginda dan keturunannya melakukan perjalanan dengan jasad jasmani (hamba) melalui dunia  Isra dan Mi'raj. Lebih jauh lagi, dengan kehebatan kekuatan tersembunyi Rasulullah ﷺ dapat menyelesaikan perjalanan ini dalam jangka waktu yang sangat singkat merentas waktu atau masa, melepasi had ruang atau batasan waktu pada setiap lapisan langit-langit menerobos alam maya. Yang pasti tidak mungkin dilakukan secara logik akal manusia dibumi. Namun manusia harus akur, Allahpenguasa sekalian alam bolih amat mudah melakukannya.


Perjalanan Isra 'atau Malam, perjalanan mendatar, yang merupakan perjalanan Rasulullah ﷺ dari Masjid al Haraam ke Masjid al Aqsa - ini adalah perjalanan yang disebut dengan jelas dalam Al-Quran, dalam ayat-ayat yang disebutkan di atas.

Mi'raj (Ascension) adalah perjalanan menegak Rasulullah ﷺ ke Syurga.

Di mana Rasulullahﷺ naik atas menerobos langit2 atas kehendak dan  keagungan Allah dari Baitul  Maqdis, Kubah Emas (Golden Dome of The Rock), melalui berbagai lapisan langit hingga ia mencapai apa yang dikenal sebagai Sidrat-ul-Muntaha, atau pohon yang paling jauh.

Ketika Rasulullahﷺ  naik ke langit ketujuh, dia bertemu dengan Rasul2 kami, Ibrahim' as. Rasulullahﷺ  melihat Nabi Ibrahim' as. dengan punggungnya menentang al-Bayt al-Ma'mur. Setiap hari 70,000 malaikat pergi ke sana; kemudian keluar dari situ, dan tidak kembali lagi. Keesokan harinya 70,000 lagi malaikat pergi, keluar, dan tidak pernah kembali. Ini akan berterusan sehingga hari kiamat.

Sidra atau pohon rendang dan lote dalam leksikologi Arab klasik juga merupakan metafora untuk akal, jadi seperti yang kita lihat dalam perjalanan ini banyak yang dialaminya dalam fizikal mempunyai dimensi metafora ketika  Rasulullahﷺ secara harfiah melampaui - titik yang dapat difahami oleh akal manusia; satu titik yang dikhaskan untuknya dalam pertemuan atau pertemuan dengan Rabbnya. Dia mengunjungi Jannah (syurga) dan neraka, juga bertemu dengan para Nabi-Nabi, para malaikat (Huur ul 'ain), dan bertemu dengan Allahﷻ . Sidrat al-Muntaha pokok sidr yang sangat besar. Kemudian Rasulullahﷺ  naik ke tempat yang melebihi tujuh langit; dia memasuki Jannah (Syurga) ..

Dalam merujuk kepada Mi'raj, Qu'ran mengatakan:

ولقد رآه نزلة أخرى * عند سدرة المنتهى * عندها جنة المأوى * إذ يغشى السدرة ما يغشى * ما زاغ البصر وما طغى * لقد رأى من آيات ربه الكبرى

Dan sesungguhnya dia (Muhammad/Rasulullahﷺ) melihatnya [Jibrael (Gabriel)] pada keturunan kedua (iaitu pada waktu yang lain). Berhampiran Sidrat-ul-Muntaha [pohon teratai dari batas paling tinggi (di luar yang tidak ada yang dapat dilalui)], Di dekatnya adalah surga tempat tinggal. Ketika yang menutupi pohon lote itu menutupinya! Penglihatan (Rasulullahﷺ) tidak berpaling (kanan atau kiri), atau melampaui batas (ditakdirkan untuk itu). Sesungguhnya dia (Muhammad/Rasulullahﷺ) telah melihat, dari Tanda-tanda Yang Paling Besar, dari Tuhannya (Allah).

Perjalanan ini, pelajaran yang menjadi bagian penting dalam memperoleh kesediaan untuk melakukannya.

Seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Abbas ra, Rasulullahﷺ telah tetamu kepada Allah semasa perbualan pada hari Mi'raj dan dianggap pandangan yang tepat mengenai apakah Rasulullahﷺ telah bertemu dengan Allah atau tidak. Hadis di bawah ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas  ra:

رأيت ربي تبارك وتعالى

Hadis ini dengan jelas menyatakan: "Saya melihat Tuhanku".

Rasulullahﷺ telah dikabulkan sebanyak lima kali doa untuk umatnya dari Allah semasa percakapan ini dan ini telah dibuktikan oleh sejumlah hadis. Solat lima waktu adalah ibadat yang paling penting yang harus ditanggung oleh setiap umat Islam, yang pertama dan paling utama yang akan Allah tanyakan mengenainya di akhirat, satu titik penting yang menentukan perbezaan antara seorang Muslim yang sejati dengan yang lain (menurut sebuah hadis) dan ibadah yang sangat mustahak yang bahkan orang-orang yang paling tidak sihat, jatuh sakit dan cacat tidak boleh dimaafkan, tetapi bertanggungjawab untuk mempersembahkannya lima kali dengan cara yang mungkin seperti Ishaarah. Salah satu ciri utama dan keutamaan utama dari ibadah ini adalah bahawa ia adalah perbualan langsung antara seseorang dengan Allah (Munaajat) dan oleh itu, secara logik dapat disimpulkan bahawa, ia diberikan kepada Rasulullahﷺ untuk para pengikutnya secara langsung perbualan (Munaajath).

Rasulullahﷺ telah bertemu dengan Allah dan itu menjadikannya manusia yang unik, tiada tandingan dan terhebat yang pernah hidup. Rasulullahﷺ  telah dimuliakan dibawa ke surga, galaksi dan semua ruang alammaya tanpa batas yang bahkan teknologi canggih apapun  pasti akan gagal menemukan jalan di atasnya.

Saiyidina Ali Bin Abi Talib Qarmllah Wajha berkata:

"ان الله خلق العرش ديرهاراً لقدرته ولم يتخذه مكاناً لذاته"

Maksudnya: "Allah menciptakan Arasy untuk menunjukkan Kekuasaan-Nya dan tidak menjadikannya sebagai tempat untuk-Nya.

Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada umat Islam dan melindungi mereka dari fitnah Dajjal.

Semoga kita dapat mengambil iktibar dan hikmah dari Isra dan Mi'raj

Allahumma Shalli 'ala sayyidina Muhammad wa' ala aalihi wa shahbihi wa sallam.

(Sumber: AMuslima)

No.97 - Mukjizat Dahan Pohon Mendatangi Rasulullah

Dahan Pohon Mendatangi  Rasulullahﷺ   Kemudian Kembali ke Tempatnya Suatu ketika  Rasulullahﷺ    keluar menuju sebuah  perkampungan di Makka...