Saturday

No.45- Mukjizat akan jatuhnya empayar Roman Byzantine





Mukjizat akan jatuhnya empayar Roman Byzantine.

Rasulullah ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya  Rasulullah, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?''  

Rasulullahﷺ  menjawab,''Raja Heraklius (Konstantinopel). 

(HR Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim).

ROMAWI yang dalam Islam disebut dengan Bani Asfar, merupakan salah satu daripada poros super power di dunia sebelum  Rasulullah diutus. Saat itu ada dua kekuatan besar yang mempunyai kekuasaan luas. Persia dan Romawi. Secara Ideologi, Persia menginduk pada peribadatan Majusi, menyembah api. Romawi menginduk pada penyembahan Yesus. Namun hal yang berbeza dari dua kekuataan ini adalah, Persia berdiri pada satu kepemimpinan, sedangkan Romawi terbelah menjadi dua. Yaitu Romawi Timur dan Barat.

Romawi Barat pusatnya berada di Roma, dan Romawi Timur pusatnya di Konstantinopel, Turki saat ini. Walaupun sama-sama Romawi, tetapi boleh berbeza pendapat. Bahkan dalam sejarah pernah terjadi saling serang. Romawi Barat menyerang Konstantinopel.

Rasulullah mula menyebarkan Islam ke Romawi selepas Jazirah Arab. Hal itu ditanya dengan menangnya kaum muslimin dalam Perang Hunain. Saat itu walaupun muslimin kalah diawal, tapi kemudian kekalahan itu berbalik kepada pasukan musuh. Saat itu musuh kalah telak. Tambahan pula mereka datang dari pelbagai kabilah yang membawa seluruh keluarga dan harta. Maka jangan heran, ghanimah, rampasan perang yang terdapat kaum muslimin sangat banyak.

Langkah pertama dalam mendakwa Islam kepada Bani Asfar adalah dengan menghantar surat. Bersama-sama dengan itu, beliau juga menghantar surat kepada raja Persia. Sahabat yang dikirim ke Raja Persia ialah Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi. Dan sahabat yang dikirim ke Raja Romawi adalah Dhi’ya’ bin Khalifah Al-Kalbi. Setelah surat sampai, bentuk feed back daripada dua kerajaan besar itu jauh berbeza. Raja Persia marah besar hanya kerana tulisan nama sang raja didahului nama Nabi dalam surat tersebut. Kemudian surat itu dirobek-robek.

Tapi berbeza dengan raja Romawi. Terjadi dialog hangat antara utusan dengan raja. Nampak sekali jika raja Romawi mengakui kenabian  Rasulullah. Tapi Ia berfikir tak mungkin meninggalkan kerajaannya yang begitu besar. Akan jadi masalah rumit bila dia akhirnya masuk Islam. Jauh sebelum itu, Raja Romawi selalu mencari data-data mengenai kenabian. Baik itu bertanya langsung kepada pedagang Quraisy yang berdagang hingga ke daerah Romawi, atau melalui dialog dengan utusan-utusan Islam. Salah satu contohnya ialah dialog panjang antara Raja Heraklius dengan Abu Sufyan yang dinyatakan dalam shahih bukhari.

Pernah suatu kali Raja Heraklius berkata lantaran keyakinan dengan sosok  Rasulullah terakhir, “Kalau bukan kerana kerajaanku ini, aku pasti akan datang ke Madinah. Akan aku cuci kakinya.”

Setelah  Rasulullah mendapat tanggapan baik daripada Kaisar Romawi, maka beliau pun memberi tanggungjawab dengan baik melalui sebuah do’a, “Semoga Allah abadikan kerajaannya.”

Do’a  Rasulullah terkabul. Kerajaan Romawi bertahan lama. Contohnya pusat dari Romawi Timur. Setelah beberapa abad barulah ditaklukkan Melalui tangan Sultan Mehmed II atau dikenali dengan Muhammad Al-Fatih. Adapun Romawi Barat bertahan hingga saat ini. Tak terjamah sedikitpun oleh kaum muslimin

No.97 - Mukjizat Dahan Pohon Mendatangi Rasulullah

Dahan Pohon Mendatangi  Rasulullahﷺ   Kemudian Kembali ke Tempatnya Suatu ketika  Rasulullahﷺ    keluar menuju sebuah  perkampungan di Makka...