Hanya Allahﷻ yang mengetahui perkara ghaib. Namun Allahﷻ memberikan informasi kabar ghaib atau sesuatu yang belum terjadi kepada mereka yang dikehendaki-Nya. Salah satunya adalah Rasulullahﷺ. Mukjizat Nabi yang berkaitan dengan hal-hal ghaib dianggap sebagai bukti paling kuat bahwa beliau memang utusan Allahﷻ. Berikut beberapa kabar yang disampaikan Rasulullahﷺ dan benar-benar terjadi, baik pada masa beliau ataupun beberapa tahun setelahnya, sebagaimana dikutip dari buku sirah Rasulullahﷺ .
Teladan Untuk Semesta Alam (Raghib as-Sirjani, 2011).
Pertama, kematian an-Najasyi. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairahرضي الله عنه, Rasulullahﷺ mengumumkan kematian an-Najasyi pada hari saat Raja Negeri Habasyah itu wafat. Jarak antara Arab dengan Negeri Habasyah sangat jauh, membutuhkan waktu beberapa hari dan malam untuk perjalanan. Jika difikirkan, tidak mungkin Rasulullahﷺ tahu kabar kematian an-Najasyi pada hari itu juga, kecuali mendapatkan kabar langsung dari Rasulullahﷺ.
Kedua, penaklukkan Negeri Persia. Suatu ketika Rasulullahﷺ mengatakan bahwa Negeri Persia akan ditaklukkan umat Muslim. Setelah itu, keamanan serta kedamaian di seperempat jazirah Arab terwujud. “Jika hidup kamu panjang, engkau pasti melihat seorang perempuan di atas tandu unta menunggangi dari Hirah sampai ia berthawaf di Ka’bah, dimana ia tidak takut siapapun kecuali hanya kepada Allahﷻ,” kata Rasulullahﷺ kepada Adi bin Hatimرضي الله عنه , mengumpamakan keadaan aman dan damai dari wilayah Persia hingga Makkah.
Beberapa tahun setelahnya, Adi bin Hatimرضي الله عنه menyaksikan sendiri apa yang dikatakan Rasulullahﷺ itu. Adi bin Hatimرضي الله عنه bertanya kepada Rasulullahﷺ perihal keberadaan penyamun Thayyi yang suka membuat kerusuhan di banyak negeri. Dijawab Rasulullahﷺ, harta-harta Kisra yang melimpah akan menguasai mereka. Tidak cukup sampai di situ, Adi bin Hatimرضي الله عنه kemudian menanyakan tentang Kisra bin Hurmuz. “Kisra bin Hurmuz. Dan jika hidupmu panjang, engkau pasti melihat seorang laki-laki mengeluarkan emas atau perak sepenuh telapak tangannya. Ia mencari orang yang akan menerimanya, namun ia tidak mendapatkan seorang pun yang mau menerimanya,” jawab Rasulullahﷺ.
Apa yang disabdakan Rasulullahﷺ itu terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Azis. Dimana orang-orang hidup dalam berkecukupan. Tidak ada lagi yang mau menerima sedekah.
Ketiga, penaklukkan Konstantinopel. Kata Rasulullahﷺ, ibu kota Romawi Timur, Konstantinopel, akan ditaklukkan. Sebaik-baik pemimpin dan pasukan adalah pemimpin dan pasukan yang menaklukkan Konstantinopel. Kalau melihat kekuatan umat Islam ketika itu, maka apa yang dikatakan Rasulullahﷺ itu menjadi ‘sesuatu yang meragukan.’ Karena pada saat itu, Romawi Timur merupakan salah satu imperium terbesar –selain Persia- yang menguasai dunia. Apa yang disabdakan Rasulullahﷺ itu menjadi pendorong umat Muslim setelahnya untuk berlomba-lomba menaklukkan Konstantinopel. Beberapa kali pasukan Muslim mencoba merebut Konstantinopel, namun gagal. Hingga akhirnya, Khalifah Turki Usmani, Muhammad al-Fatih, berhasil menaklukkan Konstantinopel pada 857 H/1453 M. (Muchlishon Rochmat)
Perlu dijelaskan, bahwa riwayat hadits sedang kita bahas ini terkesan simple dan rumit. Kesan simple, karena ia tidak menyebutkan sedikit pun peristiwa Isra. Sehingga Imam Al Bukhari mencantumkan bab ini dalam bab Mi'raj. Dalam hadits ini juga disebutkan bahwa Allahﷻ memberikan keringanan sepuluh shalat pada setiap kali, namun ini menyalahi kebanyakan riwayat yang menyebutkan bahwa Allahﷻ memberikan keringanan lima shalat pada setiap kali.
Sedangkan kesan rumit lain, kerana ia menyebutkan minum susu setelah turun dari langit, sementara dalam banyak riwayat hadiths disebutkan bahwa beliau minum susu sebelum memulai perjalanan Mi'raj ke langit.
(9 Hadits Shahih.
Hadits ini dirtwaptkan oleh Al Bukhari (pembahasan: Manaqib Anstnr, tnb:
M'raj, no.3885).