Mukjizat akan jatuhnya empayar Roman Byzantine.
Rasulullahﷺ ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya Rasulullah, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?''
Rasulullahﷺ menjawab,''Raja Heraklius (Konstantinopel).
(HR Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim).
ROMAWI yang dalam Islam disebut dengan Bani Asfar, merupakan salah
satu daripada poros super power di dunia sebelum Rasulullahﷺ diutus. Saat itu
ada dua kekuatan besar yang mempunyai kekuasaan luas. Persia dan Romawi. Secara
Ideologi, Persia menginduk pada peribadatan Majusi, menyembah api. Romawi
menginduk pada penyembahan Yesus. Namun hal yang berbeza dari dua kekuataan ini
adalah, Persia berdiri pada satu kepemimpinan, sedangkan Romawi terbelah
menjadi dua. Yaitu Romawi Timur dan Barat.
Romawi Barat pusatnya berada di Roma, dan Romawi Timur pusatnya di
Konstantinopel, Turki saat ini. Walaupun sama-sama Romawi, tetapi boleh berbeza
pendapat. Bahkan dalam sejarah pernah terjadi saling serang. Romawi Barat
menyerang Konstantinopel.
Rasulullahﷺ mula menyebarkan Islam ke Romawi selepas Jazirah Arab. Hal
itu ditanya dengan menangnya kaum muslimin dalam Perang Hunain. Saat itu
walaupun muslimin kalah diawal, tapi kemudian kekalahan itu berbalik kepada
pasukan musuh. Saat itu musuh kalah telak. Tambahan pula mereka datang dari
pelbagai kabilah yang membawa seluruh keluarga dan harta. Maka jangan heran,
ghanimah, rampasan perang yang terdapat kaum muslimin sangat banyak.
Langkah pertama dalam mendakwa Islam kepada Bani Asfar adalah
dengan menghantar surat. Bersama-sama dengan itu, beliau juga menghantar surat
kepada raja Persia. Sahabat yang dikirim ke Raja Persia ialah Abdullah bin
Hudzafah As-Sahmi. Dan sahabat yang dikirim ke Raja Romawi adalah Dhi’ya’ bin
Khalifah Al-Kalbi. Setelah surat sampai, bentuk feed back daripada dua kerajaan
besar itu jauh berbeza. Raja Persia marah besar hanya kerana tulisan nama sang
raja didahului nama Nabi dalam surat tersebut. Kemudian surat itu
dirobek-robek.
Tapi berbeza dengan raja Romawi. Terjadi dialog hangat antara
utusan dengan raja. Nampak sekali jika raja Romawi mengakui kenabian Rasulullahﷺ. Tapi Ia berfikir tak mungkin meninggalkan
kerajaannya yang begitu besar. Akan jadi masalah rumit bila dia akhirnya masuk
Islam. Jauh sebelum itu, Raja
Romawi selalu mencari data-data mengenai kenabian. Baik itu bertanya langsung
kepada pedagang Quraisy yang berdagang hingga ke daerah Romawi, atau melalui
dialog dengan utusan-utusan Islam. Salah satu contohnya ialah dialog panjang
antara Raja Heraklius dengan Abu Sufyan yang dinyatakan dalam shahih bukhari.
Pernah suatu kali Raja Heraklius berkata lantaran keyakinan dengan
sosok Rasulullahﷺ terakhir, “Kalau bukan kerana kerajaanku ini, aku pasti akan datang
ke Madinah. Akan aku cuci kakinya.”
Setelah Rasulullahﷺ mendapat tanggapan baik daripada Kaisar Romawi, maka
beliau pun memberi tanggungjawab dengan baik melalui sebuah do’a, “Semoga Allah
abadikan kerajaannya.”
Do’a Rasulullahﷺ terkabul. Kerajaan Romawi bertahan lama. Contohnya pusat
dari Romawi Timur. Setelah beberapa abad barulah ditaklukkan Melalui tangan
Sultan Mehmed II atau dikenali dengan Muhammad Al-Fatih. Adapun Romawi Barat
bertahan hingga saat ini. Tak terjamah sedikitpun oleh kaum muslimin